pertamax7.com, sudah basi, berduka gan
Ahad 30 mei 2015 silam, Polisi patroli dan pengawalan (Patwal) yang mana mengendarai mogeh menabrak mocil di jalan Tuparev Cirebon jabar, Akibat kecelakaan ini Satu Bocah berusia 7 tahun meninggal dunia dan 2 orang lainnya luka parah
bukannya menolong mocil dengan 3 orang korban, sang oknum patwal itu tidak berhenti melainkan meninggalkaan korban begitu saja
korban adalah
- Hafidz, (7), sempat koma selama empat jam di RS Gunung Jati. Meninggal Dunia
- Taufik Eriawan, (9) , dalam perawatan karena luka serius di kepala
- Hanifah, 40 luka
kronologi menurut Hanifah, (40) yang juga merupakan korban
- “Saat itu saya, anak saya Hafidz (yang tewas saat itu), dan keponakan saya, hendak pulang ke Tengah Tani,”
- Motor dia (Patwal) masuk jalur berlawanan dan menabrak motor saya, sampai motor saya jatuh dan anak saya luka parah di kepala sebelum akhirnya dia meninggal,”
- “Dia (polisi) sama sekali nggak peduli sama anak saya yang luka parah hingga akhirnya meninggal. Dia tetap melanjutkan perjalanannya,”
nah, Hanifah, (40) diperiksa di Polresta CIrebon sejak pukul 9.00 sampai 17 WIB rabu 3/6/2015 silam
sumber : metrotvnews.com ada banyak judulnya
-
Patwal di Cirebon Tabrak Lari Bocah Hingga Tewas
-
Saksi Tak Hafal Warna Rompi Patwal, Polisi Mengaku Sulit Lacak Pelaku
-
Polda Jabar Benarkan Patwal Tabrak Bocah Hafidz di Cirebon
-
Satpam pun Nangis Lihat Bocah Hafidz Tewas Ditabrak Patwal
-
Keluarga Korban ‘Bocah Ditabrak Patwal’ tak Nyaman saat Di-BAP
-
Diduga, Polisi Menutupi Identitas Patwal Tabrak Bocah Hafid
semoga cepat bertanggung jawab, berduka gan, semoga tidak terjadi kembali, jangan lupa pake helm :'(
semoga berguna 😀
ikuti berita terbaru dan silaturahmi via
- email : pertamax7blog@gmail.com
- Facebook : pertamax7.wordpress.com
- twitter : @ipanase
- Google+ : ipanase megison
Eksplorasi konten lain dari Pertamax7.com | Blog Otomotif
Mulai berlangganan untuk menerima artikel terbaru di email Anda.
Mesakne…
Yamaha MT-25 ga MT series banget: http://wp.me/p1eQhG-1e6
belum respon juga mereka? keterlaluan
——————-
http://kobayogas.com/2015/06/05/tematis-busi-penggunaan-busi-iridium-why-should-why-should-not/
raono nurani neh … adil nya cuman di rakyat miskin euy
Ini yg dinamakan mengayomi masyarakat?
MEMALUKAN…
sok2an militer.militer juga bukan..apakah salah jika saya sering nampar polisi jika nilang saya
Yo ngene iki. Mangkane aku gk seneng ambek polisi
Turut berduka cita
Semoga oknum patwal yg tidak bertanggung jawab tsb dibukakan mata bathin dan hati nuraninya. Janganlah kau siksa bathinmu dg bayang bayang perasaan bersalahmu.
Tega banget dah… 🙁
Benelli TNT 250: Lebih Value Dari Yamaha MT-25, Tapi…. – http://wp.me/p3RQvE-47a
Asik bebas… hidup police indonesia… merdeka wkwkwk…
cuma ada di indonesia….. tingkatkan polosi yang baik hati… cerdas nan mengayomi masyarakat.
Percayalah kalau dukun santet masih ada.
Kalau tiba2 ada sendokgarpu di perut si oknum biarin aja.
Masuk kepolisian nyogok pasti
sungguh terlalu … tirut berduka .. klo benar kejadian seperti ntu smoga azab dunia diterima pelaku oknum polisi tsb.
dasar anjing,sampah masyarakat
pakai helm tdk? naik motor ber3?
hutang nyawa dikejar sampai neraka..
folisi anjing,fengecut! jiwa lu kerdil….temfe luh!! ” fasti kena moderasi
itulah indonesia, nabrak kucing takutnya setengah mati, nabrak orang tenang_tenang saja bah….
mdh2n klg oknum patwal mendapat karmanya..
Seandainya yang ketabrak anaknya polisi, pasti diusut habis-habisan….
mari kita doakan agar si polisi juga akan mengalami kejadian yang sama…
mungkin pemotor juga salah tidak menggunakan helm dan bonceng 3, tapi saat ada kecelakaan seperti itu seharusnya aparat yang “terhormat” mengusut dengan tuntas! walopun penyebabnya aparat itu sendiri! bukan malah menutupi sesama aparat!? ini nyawa manusia bung! bukan nyawa binatang..
coba search di internet nama indra azwan yg telah berjuang mencari keadilan selama lebih 20 tahun atas kasus anaknya yg meninggal di tabrak oknum polisi, oknumnya namanya ada,pangkat dan kesatuannya ketahuan tp tetap tak tersentuh hukum sampai sekarang…
paling nanti bu hanifah-nya di polisikan dengan tuduhan kelalaian berkendara dan melewati batas penumpang yang diperkenankan.. belum lagi pasal pasal lainnya seperti menghalangi petugas dll dsb.. welcome to indonesia..
bertugas karena duit ya gini….
Polisi lagi…….
Inget masih ada akhirat yg akan mempertanggung jawabkan smua perbuatan mu..? Hidupmu jg ga bakalan tenang seumur hidup.
Di jamin…..
harus nya melindungi tdk malah mencelaka kan mentang2 pkai mtor besar se enak nya main gas poll apa yg di depan mesti di trabas, lhoe di bayar brpa sm yg loe kawal ,,,,,? apa lhoe di bayar dngn nyawa…? ini anak manusia yg lhoe tabrak bro bkan anak ayam, inget karma pasti membalas nya dngn yg setimpal. loe jg pnya anak dan istri klau keluarga lhoe dlm posisi yg sm kira2 perasa an lhoe gmn….?
Itulah hidup kalo udah lupa akhirat
masalah nyawa pun tidak mau tnggung jawab
tpi btw si ibu sma anak n keponakan nya pake helm ga ya?
kkayaknya itu jg harus jdi koreksi buat kta
Kalo pak joko bilang mah #BukanUrusanSaya
ga bisa tidur pasti ini yang nabrak,
Hmm, menarik juga
Mereka (sang oknum dan kerabatnya yg juga kepolisian setempat yg seakan mempersulit penyelesaian kasus) sibuk sekali ‘mengabdi, mengayomi dan melayani’ masyarakat, ATAU ikutan ‘touring’ membukakan jalan untuk orang penting (beraksi sebagai PATWAL lagi) atau penting karena uang (klub-klub moge atau mobil supersport MANJA yg mampu bayar berapapun perut mereka minta). Jadi mereka meng-kontrak jalanan ‘raya’ (raya=milik bersama toh?) untuk kepentingan ‘khusus’ dengan mengesampingkan HAK pengguna jalan yg lain. Pekerjaan sebagai PATWAL sangat tidak etis namun sangat oportunistik di indonesia dengan tingkat kemacetan menengah ke atas. Jadi, apa solusi untuk pengendara yg lain yg sama-sama membayar pajak untuk ikut menikmati layanan dan infrastruktur negri ini? Mengalahkah dengan keluar badan jalan? Mati sajakah kami dengan kalian lindas? Buat jalan sendirikah? Dilarang melintas di jalan ‘raya’ kah? Diam di rumah kah?
Mereka (aparat terhormat kepolisian) punya sumpah yg mungkin hampir mirip sumpah saudara, yg bagaimanapun juga salah satu saudara mereka menyalahi dalam bertugas, ya pastinya akan ada ikatan untuk ‘membuat runyam’ atau bisa juga dibilang ‘membelit-belitkan’ perkaranya untuk melindungi rekannya (meskipun mungkin ada juga yg berat hati membela rekannya hehe) yg sekaligus menyelamatkan nama besar KEPOlisian RI dengan cara menilik ulang kelengkapan surat alat pelindung dan apa saja yg bisa dikait-kait untuk mengulur waktu dan menyiapkan strategi ‘jitu’ untuk lolos dari tuntutan dan tuduhan. Bahkan bisa juga korban yg selamat masih diberatkan dengan hukum yg berlaku (bagi mereka) meskipun mereka tahu mereka telah secara tidak sengaja merugikan korban. Citra dan pencitraan ala kerajaan Jawa Kuno masih jadi budaya usang yg mereka pakai meski bersalah pun, mereka bisa memanipulasinya toh mereka juga punya kuasa lebih jika dibanding rakyat sipil. (atau tidak juga, mereka masih di bawah presiden toh, dan presiden RI=oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat, ya kita lah yg harusnya mereka layani, kita tidak puas, atau bahkan dikecewakan, kita BERHAK PENUH menuntut habis-habisan mereka)
Mungkin, memang bisa juga korban menyalahi aturan atau kurang melengkapi surat ataupun alat pelindung ataupun karena bonceng tiga, tapi hukum untuk bonceng 3 berlaku untuk orang dewasa. Mengaku ‘sulit melacak pelaku karena korban tidak hafal WARNA ROMPI oknum?? Kalau korban hafal WARNA ROMPI oknum, apa masih sulit melacak pelaku? IYA, karena korban tidak hafal PLAT NOMOR oknum. Jika korban ternyata juga hafal, ya karena korban tidak hafal WARNA CELANA DALAM oknum, atau UKURAN SEPATU oknum, atau apapun yg korban tidak hafal. (Licik atau Cerdik kah?)
Sebenarnya, hari saat kasus diperiksa, daftar surat tugas untuk PATWAL pun pasti bisa diselidiki, siapa yg bertugas, siapa kliennya, apapun tentang anggota kepolisian terutama yg terdaftar resmi sedang bertugas (asal bukan ukuran payudara oknum atau panjang kemaluan oknum) untuk melacak pelaku, proses ini bisa memakan waktu paling lama 2-5 jam (mungkin juga 2 tahun penuh karena mereka gaptek atau dipermainkan anggota mereka yg nyari sampingan ilegal).
Jika nama baik polisi RI tercoreng, jangan salah yg mencoreng, tapi lihatlah kenapa bisa tercoreng! Jangan bekerja demi kehormatan atas kekuasaan hukum RI, apalagi atas nama uang, meski memang bekerja (apapun profesinya) mencari uang (umumnya sih), tapi ingat sumpah setia kalian saat kalian dilantik! Tidak malukah? bahkan dengan diri sendiri? Apa arti ‘mengayomi’, ‘melayani’ dan entah apa saja semboyan manis kalian kepasa rakyat sipil.
Hmm, banyak komentar yang mengecam peristiwa tersebut di atas, bahkan cacian tidak jarang juga keluar. Tapi, penulis sadar, kita ini tidak akan didengar atau di’toleh’ meskipun beramai-ramai mengecam tindakan sang oknum di dunia maya ini. Perkara ini akan basi seiring hiruk pikuk berlalu setiap harinya. Boleh saja, tapi ingatlah, secarik kalimat ini tidak akan mati. Wahai kawan-kawanku yg terhormat, yg kami banggakan (mungkin sudah tidak lagi hehe) “Akan ada saatnya rakyat sipil bosan dan muak dengan sikap sewenang2 kalian. Teruslah lalai, kami hanya akan menyimak dan memperhatikan ‘salah tingkah’ kalian. Setelah titik didih kami tercapai….Negri pasti akan lebih baik”
waduh2