Full Review ASUS ZenFone 4 Max Pro, Baterai Awet Kamera Jernih

6
925

Full Review ASUS ZenFone 4 Max Pro, Baterai Awet Kamera Jernih

joe taslim Asus Zenfone 4 MAX PRO
joe taslim Asus Zenfone 4 MAX PRO

pemirsa penasaran akan review gadget terbaru dari ASUS Zenfone 4 MAX Pro dengan harga Rp.3 juta sudah pakai kamera belakang ganda plus RAM 3 GB.. monggo disimak, siapkan waktu banyak dan kuota yak.. juossss

ASUS ZenFone 4 Max Pro. Energi Penuh untuk Fotografi

Di akhir kuartal ketiga 2017, ASUS kembali menghadirkan lini terbaru dari smartphone mereka. Peluncurannya bertepatan setahun dengan peluncuran ASUS ZenFone 3 series yang juga digelar pada 7 September. Sama seperti lini produk ZenFone 3 series, ASUS ZenFone 4 series juga terdiri dari beberapa model yang ditujukan untuk berbagai segmen pengguna.

Review ASUS ZenFone 4 Max Pro

Sebagai awalan, varian pertama yang disediakan ke pasaran Indonesia adalah ASUS ZenFone 4 Max Pro ZC554KL. Model ini merupakan generasi penerus dari Zenfone 3 Max ZC553KL yang baru saja dirilis ke pasar Indonesia pada kuartal pertama lalu. Sebagai informasi, ZenFone Max series merupakan lini produk smartphone ASUS yang punya daya tawar utama dari sisi kapasitas baterai.

Pada seri ZenFone 4 Max Pro, ASUS telah meningkatkan kapasitas baterai dan resolusi kamera yang digunakan dibandingkan dengan varian sebelumnya. Pada ZenFone 4 Max Pro, baterai kini mencapai 5.000mAh dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya 4.100mAh.

 

Partner
IRC
Honda
FDR

Dari sisi kemampuan pengambilan foto, pada ZenFone 4 Max Pro telah ditingkatkan resolusi kamera depannya dari 8MP pada seri ZenFone 3 Max kini menjadi 16MP. Untuk kamera utama, atau kamera belakang, resolusinya tetap 16MP. Tetapi kini ada dua kamera di sana. Kamera tambahan, dengan resolusi 5MP merupakan kamera jenis wide dengan sudut pandang hingga 120o yang sangat lega untuk mengambil foto pemandangan.

Dari sisi prosesor, ASUS ZenFone 4 Max Pro punya performa yang sama hebat dengan varian pendahulunya. Prosesor octa-core Qualcomm Snapdragon 430 berkecepatan 1,4GHz dan grafis Adreno 505 yang bertenaga, tersedia di dalamnya. Lalu, di mana kelebihannya?

Dari sisi performa, prosesor Qualcomm Snapdragon 430 tersebut sudah cukup mumpuni untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pengguna, yang tidak banyak menghabiskan waktunya untuk bermain game 3D. Tetapi dengan kapasitas baterai yang ditingkatkan, dari 4.100mAh menjadi 5.000mAh, maka masa aktif baterai pengguna pun jauh lebih panjang.

 

Dalam pengujian internal, jika sebelumnya ASUS mengklaim bahwa ZenFone 3 Max ZC553KL mampu bertahan dalam kondisi standby selama 38 hari di jaringan 4G, dengan komposisi hardware yang kurang lebih sama mumpuni, ASUS menjanjikan bahwa masa aktif baterai varian ZenFone Max terbaru ini mampu bertahan lebih panjang. Yakni 46 hari.

 

Tampil Premium dengan Desain Metal

ZenFone 4 Max Pro ZC554KL dibalut dengan konstruksi aluminium alloy yang indah dengan elemen yang menambah cantik penampilan. Tak hanya itu, penggunaan material yang kuat juga membuatnya semakin nyaman dalam genggaman. Metode pembungkus jenis unibody membuat smartphone ini semakin tampak elegan namun kokoh.

 

Dari sisi body, ZenFone 4 Max Pro ZC554KL diberi finishing permukaan aluminium yang diamplas menggunakan partikel berukuran 0,125 milimeter, serta sudut dan tepian yang membulat lembut. Material premium ini tidak hanya membuat smartphone tampak cerdas, tetapi juga membuatnya punya daya tahan yang lebih baik.

 

Untuk menambah kenyamanan saat disentuh, layar depan ASUS ZenFone 4 Max Pro ZC554KL juga menggunakan kontur yang disebut dengan 2.5D. Kontur yang membulat sangat halus ini menghasilkan teknik manufaktur yang sangat presisi. Sudut dengan kontur 2.5D itu, tak hanya membuat smarthone tampak lebih cantik, tetapi juga membantu layar kaca berpadu sempurna dengan diamond cut metallic chamfered edge dan menambah kenyamanan saat menggenggam unitnya.

 

Berhubung menggunakan desain unibody, ZenFone 4 Max Pro ZC554KL tidak dapat dibongkar pasang casingnya. Untuk itu, di sebelah kiri body tersedia Micro SD dan SIM card tray. Pengguna dapat memasang dua buah SIM card (satu buah micro SIM dan satu buah nano SIM) ke dalamnya. Kombinasinya bisa diubah menjadi satu buah SIM card (micro SIM) dan sebuah MicroSD card untuk menambah kapasitas penyimpanan data.

 

Untuk membuka SIM card tray tersebut, pengguna cukup menusuk lubang yang tersedia di sana dengan SIM card ejector yang sudah disediakan di paket kemasannya. Kalau hilang, tenang saja. Tray penyimpanan ini masih bisa dibuka dengan menusukkan jarum atau paper clip. Adapun slot ekspansi penyimpanan itu sendiri dapat menampung kartu Micro SD hingga kapasitas 256GB.

Fingerprint Sensor

Jika pada ZenFone 3 series ASUS menempatkan fingerprint sensor di bagian belakang smartphone, pada seri ZenFone 4 series, sensor sidik jari ditempatkan di bagian depan smartphone, yang sekaligus berfungsi sebagai tombol home.

 

Sensor sidik jari ini juga memungkinkan pengguna untuk membuka kunci pengamanan smartphone dengan mudah dan cepat, hanya dalam waktu 0,3 detik saja.

 

Tak hanya itu, fingerprint juga bisa digunakan untuk mengamankan aplikasi-aplikasi lain. Dan tak hanya satu, pengguna bisa mendaftarkan hingga 5 jari ke dalam sistem. Yang lebih menarik, posisi jari juga bisa diatur sedemikian rupa hingga 360o namun tetap dapat terdeteksi.

 

Terakhir, sensor sidik jari ini juga bisa dikonfigurasi agar dapat digunakan untuk menjawab panggilan telepon, ataupun memanggil kontak tertentu yang sudah diset. Tetapi syaratnya, harus sidik jari yang sudah didaftarkan yang bisa melakukan semua itu.

 

Sama seperti saat ditempatkan di belakang, fingerprint sensor ini juga sangat kuat namun nyaman digunakan. Flexible Printed Circuit dan Sensor IC yang disediakan dipercantik dengan penampang diamond cut untuk membuatnya semakin tampak elegan namun tetap lembut di jari, serta ditutup oleh lapisan smooth coating. Dengan demikian, fingerprint sensornya tetap dapat terjaga sensitivitasnya meskipun sudah berkali-kali digunakan untuk membuka kunci pengaman.

Warna-warna Cerah

ASUS ZenFone 4 Max Pro ZC554KL hadir dalam tiga pilihan warna yang cerah namun elegan.

 

Mulai dari Rose Pink, Sunlight Gold dan juga Deepsea Black. Untuk menyempurnakan penampilan, body berbahan aluminium alloy yang digunakan juga dipadankan dengan warna bezel tipis yang mengelilingi bagian display.

 

Energi Penuh untuk Aktivitas Seharian

Dari pengujian internal, baterai jenis Lithium Polymer yang tertanam pada ZenFone 4 Max Pro ZC554KL mampu bertahan hingga 46 hari saat dalam kondisi standby di jaringan 4G. Jika digunakan untuk berkomunikasi suara lewat jaringan Internet (Voice over IP – VoIP) berbasis 3G, baterainya mampu bertahan hingga 40 jam. Adapun untuk penikmat video, baterai dapat memasok kebutuhan memutar film selama 22 jam non stop. Sementara untuk menjelajah internet, kapasitas baterainya cukup untuk menonton selama 22 jam.

 

Yang menarik, baterai pada ZenFone 4 Max Pro juga bisa diisi dengan cepat. Jika di-charge selama 15 menit menggunaan baterai adapter 10-watt yang disertakan, ia mampu memasok daya untuk digunakan berbicara melakukan panggilan telepon selama 3 jam.

 

40 hours

talk time (3G)

26 hours

web surfing

22 hours

video playback

3 Hours talk timeWith 15 minutes charge 91 Hours standbyOn 10% of battery in super saving mode 2X LifespanCompared to standard smartphone batteries

 

Masa aktif baterai yang luar biasa ini dimungkinkan oleh dua faktor. Penggunaan baterai berkapasitas besar, yakni 5.000mAh, dan juga modus optimalisasi baterai yang memudahkan pengguna untuk memilih setting yang paling tepat untuk berbagai aktivitas yang mereka lakukan.

 

Dengan baterai 5.000mAh, ASUS ZenFone 4 Max Pro ZC554KL juga merupakan salah satu smartphone dengan kapasitas baterai terbesar yang tersedia di pasaran saat ini. Ia terbuat dari sel lithium-polymer dengan densitas tinggi yang dibentuk dan dikemas sedemikian rupa agar muat dipasang di dalam body yang ringkas dengan ketebalan hanya 8,9 milimeter saja.

Adapun untuk lebih meningkatkan kemampuan daya tahan baterai, ASUS ZenFone 4 Max Pro ZC554KL juga menyediakan lima modus pilihan warna yang memungkinkan pengguna mengatur konsumsi energi sesuai dengan kebutuhan mereka saat itu. Pilihan yang tersedia adalah:

 

  • Performance. Setting ini akan mengatur prosesor pada performa tertinggi dan juga layar pada tingkat kecerahan maksimal. Modus ini sangat cocok saat pengguna ingin bermain game ataupun memutar video baik online ataupun offline.

 

  • Normal. Ini merupakan setting default dari Power Saver di ZenFone 4, termasuk ZenFone 4 Max Pro ZC554KL. Modus ini akan secara cerdas mengatur performa CPU dan juga tingkat kecerahan layar untuk menghemat energi baterai.

 

  • Power Saving. Selain mampu secara otomatis mengatur performa CPU dan juga tingkat kecerahan layar untuk menghemat energi baterai, modus ini juga dapat mematikan jaringan (mobile data dan juga WiFi), saat smartphone dalam kondisi sleep untuk lebih menghemat energi. Ia kemudian akan kembali terhubung ke jaringan saat layar dinyalakan kembali. Modus ini cocok saat pengguna akan beristirahat karena akan menghentikan seluruh notifikasi pesan sampai perangkat kembali diaktifkan.

 

  • Super Saving. Cara kerja modus ini mirip dengan Power Saving tetapi satu langkah lebih lanjut untuk menutup seluruh fungsi jaringan, kecuali telepon, SMS dan alarm dengan tujuan untuk lebih jauh lagi dalam menghemat energi baterai. Modus ini dapat memperpanjang masa standby ZenFone 4 Max Pro ZC554KL. Menggunakan modus Super Saving, saat baterai tersisa 10 persen saja, ia masih bisa bertahan hingga 91 jam atau lebih dari 3 hari.

 

  • Customized. Di sini pengguna bisa mengatur seluruh setting, mulai dari performa CPU, tingkat kecerahan layar dan juga fungsi-fungsi jaringan sesuai keinginan.

 

Yang menarik, sama seperti pada varian sebelumnya, pada ZenFone 4 Max Pro kini juga tersedia fitur Smart switch. Gunanya, pengguna bisa mengandalkan smartphone untuk beralih secara otomatis ke modus penghematan energi lebih lanjut, tanpa perlu memilih secara manual modus yang diinginkan. Opsi Smart switch sendiri terdiri dari dua bagian. Switch by battery level atau Switch by schedule.

 

Pada modus Switch by battery level, smartphone akan secara otomatis bergeser ke opsi Power Saving, Super saving, ataupun Customized untuk masuk ke setting sesuai yang sudah diatur oleh penggunanya. Battery level yang diset pun bisa dipilih. Pengguna bisa memilih opsi 10% sampai 30% sebelum smartphone masuk ke modus penghematan yang kita pilih.

 

Opsi kedua adalah Switch by schedule. Opsi ini juga sangat menarik. Pengguna bisa mengatur kapan smartphone berada di modus Performance, kapan ia masuk ke modus Power saving, Super saving ataupun modus lainnya demi menghemat energi.

 

Sebagai contoh, misal pengguna tidur pukul 23.00 setiap malamnya dan kembali mulai beraktivitas pada pukul 08.00 setiap paginya, maka ia bisa mengatur agar di jam-jam tersebut, smartphone masuk ke modus Power Saving. Sementara di luar jam-jam tersebut, secara otomatis ZenFone 4 Max Pro masuk ke modus Performance (misalnya). Ini tentu sangat bermanfaat bagi pengguna dan membuat smartphone kesayangannya menjadi lebih mengerti pola pemakaian sang pemilik.

 

Selain punya kapasitas baterai besar dan fitur penghemat energi, ASUS ZenFone 4 Max Pro ZC554KL juga bisa membagikan kapasitas energi yang ia simpan di baterainya ke perangkat lain. Dengan fitur reverse charging capability, smartphone ini dapat berubah fungsi pula menjadi sebuah powerbank.

 

Cara pemakaiannya mudah. Pengguna cukup menghubungkan smartphone atau gadget lain yang akan diisi ulang menggunakan kabel USB on the go (OTG) yang disediakan pada paket penjualan dan kabel data yang juga sudah disediakan. Tancapkan ujung kabel data (micro USB) ke smartphone yang akan diisi, dan tancapkan ujung kabel USB OTG ke ASUS ZenFone 4 Max Pro. Dengan demikian, daya yang masih dimiliki oleh baterai milik ZenFone 4 Max akan ditransfer ke smartphone yang akan kita isi.

 

Pengguna juga tidak perlu khawatir ZenFone 4 Max-nya kehabisan baterai. Dengan software yang dimiliki ASUS, ia akan mencegah ZenFone 4 Max mentransfer daya ke perangkat lain jika daya baterai yang ia miliki hanya tersisa tinggal 30 persen.

Reverse Charging Lebih Cepat

Kemampuan lain yang ditingkatkan pada ASUS ZenFone 4 Max Pro dibandingkan dengan ZenFone 3 Max terdahulu adalah dari sisi pasokan daya yang dihantarkan bagi gadget lain yang diisi ulang baterainya menggunakan ZenFone 4 Max Pro. Jika sebelumnya ZenFone 3 Max dapat mengisi ulang baterai gadget lain dengan arus hingga 500mA, pada ZenFone 4 Max Pro, arus listrik yang dihantarkan bisa mencapai 1A. Ini membuat pengisian ulang gadget yang dihubungkan pada smartphone menjadi lebih cepat.

 

PixelMaster Photo Technologies

Kamera Utama smartphone yang berada di bagian belakang ZenFone 4 Max Pro memiliki fitur khas ASUS yakni PixelMaster technology. Aplikasinya, ASUS menyediakan sejumlah modus pemotretan antara lain sebagai berikut:

Auto Mode dengan low-light HDR – Dalam modus Auto, kamera menawarkan kemampuan low light HDR yang mampu menganalisa foto dan membuat eksposur yang sempurna dengan secara cerdas menurunkan tingkat brightness di kawasan overexposed, dan juga meningkatkan brightness di area underexposed atau yang kurang mendapatkan pencahayaan baik hingga 400 persen. Hasilnya, foto dengan detail yang lebih bagus dan exposure sama baiknya di seluruh bagian foto.

Mode ini cocok untuk mengambil foto di kawasan dengan pencahayaan ekstrem ataupun di kondisi temaram. Misalnya mengambil foto sebuah objek yang berada di bawah bayangan ataupun di malam hari. Tidak seperti mode HDR pada smartphone lain, foto-foto HDR hasil ZenFone 4 Max Pro dapat ditampilkan secara real-time di layar saat membidik foto dalam modus Auto. Dengan kata lain, apa yang Anda lihat di layar adalah apa yang akan Anda dapatkan pada foto yang akan dihasilkan.

 

Beautification Mode – Bagi pengguna yang gemar mengambil foto selfie, Beautification Mode secara cerdas meningkatkan kualitas wajah pengguna (baca: mempercantik) dengan efek seperti polesan makeup termasuk pemulusan kulit dan juga pemutih warna kulit.

Tak hanya itu, efek blush on dan perbaikan warna, modifikasi mata bahkan sampai mempertirus pipi juga tersedia. Efek pemercantik wajah juga bisa diset dalam beberapa tingkatan dan dapat dilihat secara real-time sebelum disimpan sebagai sebuah dokumentasi pribadi.

 

Eye enhancement – secara otomatis mendeteksi dan memberbesar bola mata pengguna atau objek yang difoto Skin brightening – mempercerah warna kulit pengguna hingga tampak lebih putih
Skin softening – secara otomatis mempermulus atau menghapus noda-noda yang ada pada wajah pengguna Cheek thinning – secara cerdas mendeteksi pipi objek dan mempertirusnya sehingga meningkatkan garis rahang

 

Super Resolution Mode – Dengan modus Super Resolution ZenFone 4 Max Pro, pengguna bisa membuat foto ultra high resolution hingga 64 megapixel. Smartphone ini mendapatkannya dengan menggunakan teknik image-processing khusus untuk mengambil dan mengombinasikan empat buah foto 16MP untuk membuat foto tunggal yang lebih besar dengan detail yang lebih baik dan noise yang lebih rendah.

 

Foto resolusi tinggi ini akan tampak lebih jelas, terutama saat ditampilkan pada monitor resolusi tinggi, atapun saat dicetak dalam format foto yang lebar, misalnya ukuran A4 atau lebih besar.

Gif Animation Mode – Animated Gif merupakan modus pembuatan animasi yang sederhana dengan melakukan pengulangan dari beberapa buah gambar foto. Sangatlah mudah dan menyenangkan untuk membuat animasi Gif dengan modus ini. Cukup dengan membidik objek dengan modus Gif Animation lalu memotret, maka kamera akan mengambil beberapa frame foto untuk dijadikan gambar animasinya. Antarmuka baru Gif Animation pada ZenFone 4 Max Pro bahkan memungkinkan pengguna untuk mengatur tingkat kecepatan animasi sebelum file disimpan.

 

 

Panorama Mode – Mode ini merupakan mode yang sempurna untuk mengambil foto pemandangan. Panorama Mode memungkinkan pengguna menggeser arah smartphone dari satu sisi landscape ke sisi lainnya sementara kamera secara otomatis mengambil beberapa fram dan menjahitnya menjadi satu untuk mendapatkan hasil sebuah foto panorama.

 

Pro Mode – Sebuah skenario bisa diartikan dalam banyak cara, dan mode Auto ataupun mode preset pada kamera smartphone tidak selamanya bisa menghasilkan foto seperti yang Anda inginkan. Untuk itu, ZenFone 4 Max Pro menawarkan sejumlah fungsi control manual pada modus Pro yang tersedia. Salah satu fitur yang paling menyenangkan untuk dieksplorasi antara lain adalah slow shutter 32 detik (slow shutter paling lama untuk ukuran smartphone pada umumnya), dan juga kemampuan untuk memilih antara kamera utama atau kamera wide.

ZenFone 4 Max Pro – Manual Controls
  • White balance
  • Exposure Value (EV)
  • ISO sensitivity
  • Focus
  • Shutter speed
  • Camera and Lens selection

 

Kontrol manual ini membuat ZenFone 4 Max Pro menjadi sebuah smartphone yang paling cocok untuk penggguna yang ingin belajar fotografi, dan memungkinkan pengguna untuk membuat foto-foto kreatif di berbagai skenario.

 

Time Lapse Hemat Energi – Salah satu fitur yang sangat impresif dari kontrol manual ZenFone 4 Max Pro adalah kemampuan untuk mengambil video time-laps berdurasi panjang. Dalam modus ini, smartphone akan secara otomatis mengambil fram pada interval yang sudah ditentukan, yang kemudian dikompilasikan ke dalam video stop-motion.

 

Apa yang membuat ZenFone 4 Max Pro berbeda dari smartphone lainnya adalah kemampuannya untuk menghemat daya lewat modus “power saving” saat sedang mengambil video time lapse. Seperti diketahui, merekam video time-lapse bisa mengonsumsi banyak energy baterai yang tersedia. Caranya, mode ini akan menurunkan tingkat kecerahan layar dan menempatkan smartphone pada airplane mode di mana jaringan radio dimatikan.

 

Memperpanjang Siklus Baterai Konvensional

Performa baterai milik sebagian besar produsen smartphone umumnya identik. Kapasitas maksimum baterainya akan mulai turun setelah menjalani sekitar 500 kali siklus pengisian ulang baterai. Yang jadi masalah, banyak produsen smartphone saat ini membuat perangkat mereka dengan baterai yang non-removable. Artinya, masalah daya tahan baterai dalam jangka panjang menjadi urusan serius bagi para pengguna.

Dari penelitian, dalam beberapa tahun terakhir, produsen smarphone mendesain perangkatnya dengan baterai non-removable agar dapat membuatnya lebih ringkas dan lebih tipis. Kalau pengguna tidak bisa mengganti baterai smartphone yang tertanam, maka daya tahan baterai akan menjadi masalah. Jika baterai smartphone Anda sudah tidak sekuat seperti saat awal Anda memilikinya, artinya kapasitasnya sudah menurun dan tidak dapat dikembalikan.

Dari survey yang pernah dilakukan, secara rata-rata, setiap pengguna akan melakukan charging sekitar 1 sampai 1,5 kali per hari. Artinya, mereka akan mencapai titik 500 kali pengisian ulang dalam waktu kurang lebih satu tahun. Yang jadi masalah, tidak semua pengguna ingin mengganti smartphone miliknya setiap tahun sekali.

 

Untuk itu, ASUS mencari cara untuk memperpanjang umur daya tahan baterai. Caranya dengan mengembangkan teknologi 2x Lifespan dan mengaplikasikannya pertamakali pada ZenFone 4 Max Pro. Sesuai namanya, teknologi ini bisa melipatgandakan umur baterai.

 

Saat menyalakan ZenFone 4 Max Pro untuk pertamakali, aka nada menu yang menanyakan apakah pengguna akan mengaktifkan fitur 2X Lifespan. Jika diaktifkan, setelah mengalami siklus 500 kali pengisian ulang, kapasitas maksimal baterai milik smartphone ini akan masih bertahan hingga 90 persen. Dibandingkan dengan smartphone lain setelah mengalami 500 kali siklus pengisian ulang, kapasitas maksimal baterainya hanya tersisa sekitar 80 persen saja.

 

PowerMaster: Cerdas Melacak Aplikasi Pembuat Lemot

Dari setting smartphone, pengguna yang bermain game seperti Pokemon Go biasanya sering mematikan opsi shut-off screen otomatis pada smartphone tersebut. Beberapa pengguna lain bahkan men-download berbagai macam aplikasi yang terus berjalan bahkan saat layarnya dimatikan. Semua contoh di atas bisa menyebabkan baterai smartphone cepat terkuras. Tetapi, banyak yang salah paham bahwa lekas habisnya baterai tersebut merupakan kerusakan hardware.

Untuk mengatasi masalah tersebut, ASUS mengembangkan system smart management PowerMaster yang bisa mengoptimalkan performa baterai sekaligus memastikan keamanan baterai. Saat pengguna menjalankan fungsi “power check” pada system, ia akan mengajukan beberapa pertanyaan yang bisa membantu mereka mengetahui kebiasaan penggunaan smartphone dan mengevaluasi seberapa pentingnya aplikasi-aplikasi boros baterai yang ada di smartphone.

 

Beberapa pertanyaan yang diajukan misalnya antara lain: “Apakah ada aplikasi atau fitur yang belum Anda matikan? Apakah Anda ingin mengubah tingkat kecerahan layar secara otomatis? Apakan Anda ingin mempersingkat waktu screen shut-off? Apakah Anda ingin mematikan fungsi location?

 

Jawaban-jawaban dari pengguna akan membantu system secara cerdas untuk mengaplikasikan automated power-saving app termination dan setting smartphone lainnya.

 

Beberapa aplikasi game akan terus mengirim data meskipun setelah layar dimatikan. Ini juga bisa menyebabkan baterai terus terkuras. Untuk mengatasi masalah seperti ini, PowerMaster dilengkapi dengan fungsi Autostart Manager, yang akan mencegah aplikasi berjalan secara otomatis tanpa sepengetahuan pengguna.

 

Tak hanya itu, beberapa aplikasi juga akan terus berjalan di background meskipun layar dimatikan karena memang dibuat seperti itu. Aplikasi lain yang membutuhkan location service akan terus menjalankan GPS atau positioning system lainnya, bahkan saat smartphone dalam kondisi sleep. Masalah-masalah seperti ini kadang tidak disadari oleh pengguna. Apalagi ketika memang layarnya dimatikan. Untuk itu, PowerMaster App hadir dengan fungsi Battery Usage yang mampu mendeteksi masalah tersebut saat layar sedang dimatikan, dan kemudian memberikan notifikasi pada pengguna.

 

Selain itu, fitus “Last Longer” pada PowerMaster app menyediakan opsi power saving yang lebih lanjut bagi para pengguna, termasuk pengaturan cepat pada koneksi Internet, setting hotspot WiFi, automated screen timeout, setting Autostart Manager, pendeteksi layar dan lain-lain. Intinya, PowerMaster merupakan one-stop solution yang bagus bagi pengguna untuk meningkatkan performa baterai smartphone miliknya.

 

12 Macam Pengamanan Baterai

Dalam beberapa tahun terakhir, pengguna semakin mementingkan masalah pengamanan baterai. Khususnya sejak munculnya banyak laporan kasus meledaknya baterai smartphone dari beraneka ragam produsen. Untuk pengamanan, ASUS menempatkan 12 fitur pengamanan pada baterai ZenFone 4 Max Pro. Jumlah pengamanan ini merupakan yang terbanyak di industry.

Keduabelas fitur pengamanan tersebut antara lain adalah temperature protection, short circuit protection, reset protection, input and output overvoltage protection, OTG protection, OVP/UVP, output overcurrent protection, battery TCO protection, adapter protection, JEITA protection, dan API identify protection. Seluruh pengamanan ini sudah disediakan sejak ZenFone generasi ketiga, dan kini ditingkatkan lebih lanjut pada ZenFone 4 Max.

 

Pada smartphone, faktor overheat merupakan masalah yang sangat serius dan berbahaya, khususnya bagi baterai. Untuk itu, smartphone ASUS didesain agar dapat secara cerdas mengatur beban kerja berdasarkan temperature. Sebagai contoh, jika pengguna menjalankan aplikasi secara intensif atau memainkan game seperti Pokemon Go di luar ruangan, di bawah terik sinar matahari, maka CPU load akan dimodulasikan untuk mencegah overheat.

 

Hubungan pendek juga bisa menjurus ke meledaknya baterai. Pada ZenFone 4 Max Pro, ASUS menyediakan perlindungan terhadap short-circuit untuk menjgaga keamanan pengguna.

 

Di pasaran, saat ini sebagian smartphone yang beredar adalah berbasis baterai lithium. Baterai jenis ini bisa dibuat tipis dan ringan, tetapi sangat rentan terhadap overcharging. Masalah overcharging dan short circuit bisa menyebabkan naiknya temperature yang akan merusak struktur interior baterai, dan pada akhirnya bisa menyebabkan ledakan. Untuk itu, overvoltage protection juga diterapkan di antara satu dari dua belas factor pengamanan pada ZenFone 4 Max.

 

Proteksi arus keluaran lebih lanjut juga merupakan hal yang penting dalam dua belas pengamanan baterai ZenFone 4 Max. Hal itu disebabkan karena jika terlalu banyak arus dihantarkan saat melakukan charging, maka temperature akan naik, atau menyebabkan baterai memuai hingga bahkan meledak. Overcurrent protection secara otomatis memutus sirkuit baterai saat arus berlebih terdeteksi.

 

JEITA protection mengacu pada pengaturan pengamanan yang diimplementasikan oleh Japan Electronics Information Technology Association (JEITA) dan Battery Association of Japan (BAJ) pada 20 April 2007 lalu. Regulasi tersebut menegaskan bahwa voltase dan arus tinggi saat charging harus dihindari pada temperature tinggi ataupun saat temperature sangat rendah. Batasan yang ditetapkan oleh regulasi JEITA telah diintegrasikan pula pada dua belas pengamanan baterai ZenFone 4 Max Pro.

Terakhir, mengisi ulang smartphone ASUS dengan charger atau adapter merek lain bisa berpotensi menghadirkan risiko, meskipun sedikit, karena ASUS tidak bisa menjamin kualitas dan pengamanan yang ada pada perangkat pihak ketiga tersebut. Untuk itu, tim ASUS mengimplementasikan fitur yang disebut sebagai API Identity Protection.

 

Fitur ini membuat pengisian cepat (fast charge) hanya akan aktif saat charger ASUS yang digunakan karena menggunakan adapter dari pihak ketiga mengandung risiko adanya voltase tinggi saat melakukan fast charging. Untuk itu, demi pengamanan bagi pengguna, charging power diturunkan dari 10 watt menjadi 5 watt saja saat smartphone mendeteksi penggunaan adapter non ASUS.

 

Performa Mumpuni dengan Octa Core

Smartphone masa kini dituntut untuk memiliki kinerja yang tinggi untuk menjalankan berbagai aplikasi, hingga kondisi multitasking. Tak pelak, komponen bertenaga mulai dari prosesor, chip grafis, RAM, storage, kemampuan layar dan lain-lain menjadi pertimbangan yang sangat berpengaruh bagi pengguna sebelum menjatuhkan pilihan.

Untuk mengotaki seluruh aktivitas, ASUS ZenFone 4 Max Pro ZC554KL diperkuat oleh prosesor octa core 64-bit berbasis ARM Cortex A-53 yakni Qualcomm Snapdragon 430 dengan kecepatan 1,4GHz. Ia ditemani oleh grafis Qualcomm Adreno 505 yang berjalan di kecepatan hingga 450MHz. Yang menarik, meski menawarkan performa mainstream, prosesor ini punya kinerja multi-tasking yang sangat efisien.

 

Ia menggunakan Hexagon 536 DSP (Digital Signal Microprocessor) yang didesain untuk beroperasi dengan energi yang lebih rendah, khususnya pada aplikasi yang berurusan dengan sinyal seperti audio, video, dan mobile broadband. Setiap sinyal analog dikonversi menjadi sinyal digital lalu kemudian diproses oleh DSP pada latency yang lebih rendah, dan pada akhirnya meningkatkan performa.

 

Dari sisi grafis, GPU Qualcomm Adreno 505 mampu menampilkan resolusi HD 720p hingga 60 frame per second demi menghasilkan tampilan video berkualitas dengan mulus dan lancar. Untuk Application Programming Interface-nya, ia mendukung standar DirectX 11.2 dan OpenGL ES 3.1. Artinya, aplikasi 3D dan game-game terkini sudah dapat dimainkan tanpa masalah.

 

Nah, sejauh apa performa dari prosesor Qualcomm Snapdragon 430 tersebut? Sebagai gambaran, jika dibandingkan dengan pendahulunya, yakni Qualcomm Snapdragon 410, ia menawarkan peningkatan performa sekitar 10-15 persen. Jika dibandingkan dengan Snapdragon 615 yang si segmen middle high, peningkatan performanya mencapai 5-10 persen. Prosesor ini kurang lebih setara dengan Snapdragon 616 namun dengan efisiensi energi yang lebih baik.

 

Benchmark

Untuk mengetahui unjuk kerja smartphone ini dalam satuan benchmark, dan dapat dibandingkan dengan perangkat lain, kita perlu menggunakan aplikasi uji populer seperti AnTuTu, 3D Mark, PC Mark, Vellamo, Nenamark 2 dan Geekbench 4. Aplikasi-aplikasi tersebut sangat umum digunakan ketika ingin mengetahui sejauh pana performa smartphone yang bersangkutan dibanding perangkat lain.

Dikur menggunakan Vellamo, untuk kinerja single core, ZenFone 4 Max Pro yang menggunakan prosesor octa-core Qualcomm Snapdragon 430 menawarkan performa yang lebih baik dibanding prosesor Mediatek MT6752m. Untuk performa multi core, kinerja prosesornya bahkan lebih baik dibandingkan dengan Qualcomm Snapdragon 800.

 

Menggunakan Geekbench 4, dari sisi komputasi, prosesor yang digunakan ZenFone 4 Max Pro ZC554KL memberikan unjuk kerja yang cukup baik untuk sebuah smartphone yang dipasarkan di harga terjangkau. Dalam kondisi multi tasking, performanya bahkan lebih baik dibanding smartphone kelas atas berbasis prosesor Snapdragon 801, Snapdragon 808 ataupun Snapdragon 650.

 

Untuk aplikasi grafis seperti 3D Mark, ZenFone 4 Max Pro juga mampu memperlihatkan kinerja yang baik dengan mencatat poin 9.484. Pada pengujian dengan aplikasi AnTuTu, skor 44.284 poin yang didapat menggambarkan performanya cukup bagus untuk sebuah smartphone di bawah tiga jutaan.

 

Menggunakan aplikasi benchmark NenaMark yang fokus pada kemampuan grafis smartphone dalam menjalankan aplikasi 3D seperti game di resolusi Full HD, terbukti CPU dan GPU yang digunakan pada ZenFone 4 Max Pro ZC554KL sangat bertenaga. Kecepatan frame rate yang ditampilkan di layar stabil pada 59,9fps. Artinya, pada game-game 3D tertentu, pengguna tidak akan merasakan lag yang mengganggu.

Terakhir, yang paling menarik untuk diketahui tentunya adalah pengujian masa aktif baterai. Bagi banyak orang, mengetahui seberapa lama sebuah smartphone dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari merupakan hal yang menentukan saat akan memilih smartphone. ASUS ZenFone 4 Max Pro merupakan perangkat yang punya keunggulan di bidang ini. Untuk mengetahui hal tersebut, caranya adalah dengan menggunakan aplikasi PCMark for Android.

 

Software benchmark ini mampu mengukur dengan aplikasi real-world dan aktivitas-aktivitas apa saja yang biasa digunakan oleh pengguna dalam kegiatan mereka sehari-hari. Ia menyampurkan berbagai macam pekerjaan yang berbeda, memberi beban pada berbagai komponen smartphone, dan memberi gambaran yang baik seberapa jauh baterai mampu bertahan saat pengguna melakukan banyak hal dengan smartphone miliknya.

Dari pengukuran, PCMark menyebutkan bahwa baterai ASUS ZenFone 4 Max ZC554KL mampu memasok daya hingga 20 jam 6 menit jika digunakan untuk melakukan banyak hal secara terus menerus. Angka ini sangat menarik, mengingat smartphone lain pada umumnya hanya menawarkan masa aktif baterai antara 6 jam sampai 8 jam jika aktif digunakan terus menerus.

Kesimpulan Review ASUS ZenFone 4 Max Pro

Kesimpulannya, ASUS ZenFone 4 Max Pro memang bukan smartphone dengan spesifikasi tertinggi yang tersedia di pasar. Namun demikian, ia punya performa yang cukup layak dan sangat kaya fitur menarik khususnya yang berkaitan dengan baterai, baik daya tahan, kemampuan untuk berbagi serta tambahan fitur penghematan energi. Dari sisi kamera, teknologi auto-focus dan dukungan stabilisasi foto pun layak diacungi jempol. Tak salah kalau ASUS menyebut ZenFone 4 Max Pro ini sebagai smartphone dengan energi penuh untuk fotografi.

Hadirnya dua buah lensa di belakang, membuat pengguna bisa melakukan banyak kreasi foto, khususnya saat akan memotret dengan wide angle.

Harga ASUS ZenFone 4 Max Pro

Akhir kata, jika Anda membutuhkan smartphone untuk mendukung kegiatan sehari-hari Anda, apalagi jika Anda sering berada di luar ruangan, ASUS ZenFone 4 Max Pro ini bisa jadi jawabannya. Harganya juga relatif terjangkau yakni di Rp2.999.000.

Spesifikasi ASUS ZenFone 4 Max Pro

Berikut ini spesifikasi teknis ASUS ZenFone 4 Max Pro ZC554KL:

Model ASUS ZenFone 4 Max Pro ZC554KL
CPU Qualcomm Snapdragon 430 64-bit octa-core processor (1,4GHz)
GPU Adreno 505 450MHz
RAM 3GB RAM
Penyimpanan 32GB + 5GB ASUS Webstorage +  Google Drive 100GB free (2 years)
MicroSD Yes (up to 256GB)
Konektivitas WLAN 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.1, Wi-Fi direct
Jaringan WW version: FDD-LTE (Bands 1, 3, 5, 7, 8, 20), TD-LTE (Band 40)

Data rate: LTE Cat4: UL/DL 50Mbps/150Mbps, DC-HSPA+: UL/DL 5.76Mbps/42Mbps

SIM Card Triple Slots:

Slot 1: 2G/3G/4G Nano SIM Card

Slot 2: 2G/3G/4G Nano SIM Card

Slot 3: Supports up to 256GB MicroSD card

Dual SIM dual standby

Both SIM card slots support 3G WCDMA / 4G LTE network band. Only one SIM card can connect to 3G WCDMA / 4G LTE service at a time

Navigasi GPS, AGPS, GLONASS, BDS
Display 5.5-inch IPS display, Bluelight filter for eye care, 10-finger capacitive touch
Video Full HD at 30fps video recording, Electronic Image Stabilization for shake-free videos, Take still photo while recording video, 120˚ wide angle video
Baterai 5000mAh (non-removable), 2x faster reverse charging (1A)

Up to 46 days 4G standby

Up to 40 hours 3G talk time

Up to 22 hours video playback

Up to 26 hours Wi-Fi web browsing

Kamera Belakang 16 megapixels, F2.0 aperture, Focal length 26mm, 79° field of view, Electronic Image Stabilization for shake-free videos, LED flash, Up to 0.03 seconds phase detection auto-focus

5 megapixels, 120˚ wide angle fits more scenery and people in the frame

Focal length 12mm

Kamera Depan 16 megapixels, F2.0 aperture, Focal length 26mm, 76° field of view, Softlight LED flash
Sensor Fingerprint, Accelerator, E-Compass, Gyroscope, Proximity sensor, Ambient light sensor
OS Android™ 7 with new ASUS ZenUI 4.0
Dimensi 154mm x 76.9mm x 8.9mm
Bobot 181g
Warna Deepsea Black, Sunlight Gold, Rose Pink
Harga Rp2.999.000

 

catatan : info dan pengetesan dari Asus, harga bisa berubah sewaktu-waktu ..

nah, ada pemirsa yang lagi cari smartphone dengan dual kamera belakang serta baterei besar? ASUS ZenFone 4 Max Pro jawabanya.. semoga berguna yak. salam @ipanase

ARTIKEL INI BUKAN UNTUK BABE.CO.ID / BABE.NEWS !

6 KOMENTAR

Apa Pendapat Pemirsa ?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.