premium pertamina ternyata oktan 90? Mosok?

133
283

pagi gan,

jujur , ane bingung

mau naik harga aja paake isu2 segala 🙁

katanya premium yang dijual di spbu pertmina ber RON 90

seperti sumber detik

alphard minum premium

oto.detik.com/read/2013/04/24/164527/2229471/648/wah-premium-yang-dijual-spbu-ternyata-premix-ron-90

Partner
IRC
Honda
FDR

ane kopas mentah2

Jakarta – Indonesia saat ini mengimpor BBM 900 ribu barel atau 143 juta liter tiap hari, termasuk bensin subsidi premium. Namun ternyata, premium yang dijual di SPBU adalah bensin premix dengan bilangan oktan (RON) 90 bukan 88. Kok bisa?
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Sugiharto mengatakan saat ini tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium Ron 88. Jadi yang diimpor adalah RON 90 atau premix.
“Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan RON 88, namun saat ini yang menjual RON 88 sudah makin langka di dunia,” kata Sugiharto ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Dikatakan Sugiharto, karena lebih mudah mengimpor RON 90, maka Pertamina tetap menjualnya dengan harga premium Ron 88. Karena apabila bensin RON 90 harus diturunkan oktannya, memerlukan biaya tambahan lagi.
“Ya karena lebih mudah dapat yang 90 ya kita anggap saja itu 88 dan jual saja tidak di-downgrade atau diturunkan kualitasnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, pihak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) juga mengakui bensin premium yang dijual di SPBU merupakan bensin jenis premix.
Pemerintah pernah menyatakan harga bensin keekonomian bensin premium adalah Rp 9.000/liter. Tapi ternyata bensin tersebut bukan premium, melainkan Premix 90.

dan ini

finance.detik.com/read/2013/04/24/182220/2229605/1034/bph-migas-sudah-lama-bensin-premium-di-spbu-isinya-pertamax-92?f9911023

Jakarta – Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa BBM subsidi jenis bensin premium yang selama ini dianggap berkualitas RON 88 ternyata berisi Pertamax dengan RON 92. Praktik semacam ini sudah lama terjadi diterapkan oleh PT Pertamina (Persero).
“Sudah lama itu Premium di SPBU tapi isinya Pertamax 92,” kata Djoko ketika dihubungi detikFinance, Rabu (24/4/2013).
Djoko mengungkapkan jika para konsumen tidak percaya, bisa mengecek langsung ke SPBU-SPBU khususnya di Jakarta. “Cek saja ke SPBU seperti di Jakarta, nggak ada bedanya antara Premium sama dengan Pertamax,” ungkapnya.
Menurut Djoko, hal ini dilakukan karena sebagian besar BBM yang diimpor memiliki RON 92 dan 95. “Karena di dunia ini sudah tidak ada lagi yang jual RON 88 (spesifikasi premium), adanya RON 92 dan RON 95,” tandasnya.
Sebelumnya Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Sugiharto mengatakan saat ini tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium RON 88. Jadi yang diimpor adalah Ron 90 atau Premix.
“Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan Ron 88, namun saat ini yang menjual Ron 88 sudah makin langka di dunia,” kata Sugiharto ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Sementara itu Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis bensin premium yang dijual di SPBU Pertamina adalah Pertamax RON 92. Hal ini diluar anggapan selama ini, bahwa bensin premium memiliki kualitas lebih rendah yaitu RON 88.
“Itu premium isinya bukan RON 88 bukan juga RON 90, tapi RON 92 alias Pertamax 92,” ungkap Djoko ketika dihubungi detikFinance, Rabu (24/4/2013).

lagi2, blenger wis

finance.detik.com/read/2013/04/24/183337/2229624/1034/bph-migas-negara-bayar-subsidi-bbm-berdasarkan-pertamax-92?f991104topnews

Jakarta – Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan pemerintah membayar BBM subsidi yang disalurkan PT Pertamina (Persero) berdasarkan Pertamax 92.
“Walaupun spesifikasi BBM subsidinya itu RON 88, tapi pemerintah membayar BBM subsidi yang telah disalurkan Pertamina berdasarkan RON 92 alias Pertamax 92 bukan berdasarkan RON 88,” ungkap Djoko kepada detikFinance ketika dihubungi, Rabu (24/4/2013).
Dikatakan Djoko, alasan menggunakan hitungan pembayaran BBM subsidi berdasarkan Pertamax 92 karena impor BBM yang dilakukan Pertamina untuk BBM subsidi adalah RON 92.
“Ya karena susah, nggak ada RON 88 di pasaran jadi impornya 92 dan 95, nanti pembayarannya BBM subsidinya oleh negara berdasarkan MOPS (Mean Oil Platts Singapore) + Alpa-Pajak-harga BBM subsidi (Rp 4.500/liter) hasilnya itu yang dibayar pemerintah,” jelas Djoko.
Sebelumnya Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Sugiharto mengatakan saat ini tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium Ron 88. Jadi yang diimpr adalah Ron 90 atau premix.
“Ya memang menggunakan aturan berpuluh tahun selalu menggunakan Ron 88, namun saat ini yang menjual Ron 88 sudah makin langka di dunia,” kata Sugiharto ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Dikatakan Sugiharto, karena lebih mudah mengimpor Ron 90, maka Pertamina tetap menjualnya dengan harga premium Ron 88. Karena apabila bensin Ron 90 harus diturunkan oktannya, memerlukan biaya tambahan lagi.
“Ya karena lebih mudah dapat yang 90 ya kita anggap saja itu 88 dan jual saja tidak di-down great atau diturunkan kualitasnya,” ungkapnya.

wis jian, karepe pie 🙁

bener kagak??????

nggaak usah kebanyakan teori, harusnya kasih hasil test RON pake RON meter atau oktan meter atau apalah biaar jelas, dan bukti lho pak 😀

indonesia

kalau premium bener oktan 90, koq pake pertamax tetep terasa bedanya kalau nilai oktanya beda dikit?

met pagi menjelang siang, semoga ga makin pusing dengan carut marut BBM, negeri ini

met aktifitas,

133 KOMENTAR

  1. kalo ada blogger yg mau buktiin, coba ambil sampel scr random premium n pertamax di spbu2, test aja pake metodenya ASTM (american standard for testing n material,) yg ada mungkin di BPPT ato jur minyak bumi UGM,
    gak mungkin premium sm dg pertamax, lha wong dipake di mesin kompresi >10:1 premium pasti ngelitik kok, kalo pake pertamax ngelitik jelas hilang…
    minggu kmrin ane coba test konsumsi BBM pulsar 135 ala harian, dapetnya skitar 67km/ltr , jauh bgt dibanding premium yg biasa dpet 55-57km/ltr…
    payah sih…

  2. minggu kmrin ane coba test konsumsi BBM pulsar 135 ala harian, dapetnya skitar 67km/ltr , jauh bgt dibanding premium yg biasa dpet 55-57km/ltr…
    payah sih…

  3. pagi mas ipan…yang ron 90 atau 92 itu yang impor…bagaimana dengan yang diproduksi dari kilang dalam negeri… opo yo ron 90….kalu yang impor 70%, berarti masih ada premium ron 88 sekitar 30%….wkwkwkwkwk.

  4. wow,toyota alphard minum premium,kan mobil premium minumnya pasti premium,ada satu lagi kemarin ane liat di spbu toyota land cruiser minum premium,malah kemarin lagi ane liat toyota avanza minumnya pertamax.

  5. pertamax mahal karena pewarna birunya. pertamax plus mahal karena pewarna merahnya. kalo premium murah karena dari sononya emang agak kuning #ngawur

  6. preketek..pake supra 125 yg kompresinya rendah aja krasa beda pertamax sama premium..apalagi kalo yg kompresinya cukup tinggi semacam cs1, bedo banget lah..pake premium yo biasa aja, pake pertamax tarikannya nyuss..
    pejabat iku aneh-aneh ae..

  7. jadi inget ketika ada pabrikan mobil yang fuelpumpnya rusak langsung nyalahin pertamina gara” kualitas bbm jelek akhirnya pertamina sidak malah ron emang ada yang 90. tp ane g punya bukti lupa pernah disiarin kok pas ngukur ron nya di stasiun tv mana gitu.

  8. Cuma alasan untuk pembenaran perubahan harga. Sebaiknya pemerintah berhenti melakukan pembodohan publik. Kok ada alasan BBM subsidi untuk orang yg tidak/kurang mampu. Lah namanya org yg tdk/kurang mampu mah ga bakal beli, Kalo beli ya namanya orang mampu.
    Harusnya, yg disubsidi jgn BBM nya, tp kendaraannya. Misal kendaraan angkutan umum dan kendaraan <100cc pembelian BBMnya dipotong 50%.
    Soal RON yg sama, mungkin kaya oli kali. SAE sama, tp beda pabrikan, efek ke mesin jg beda. Jadi kemungkinannya, pabrikan premium nya beda ma pabrikan pertamax.

  9. kalo di bilang premium udah ron 90 tapi kok kenyataan di lapangan ga begitu deh……. la wong pake premium motor tarikanya ga seenak kalo pake pertamax…. piye iki sopo seng ngapusi…….? opo di apusi? papan tulis kali… wkwkwkwkwwk ga nyambung ya…… hihihi….

  10. Harus dicek secara akurat kandungan yang terdapat pada PREMIUM dan Pertamax Pertamina, jangan ngomong aja.. kemudian dibandingkan keduanya. biar jelas.. gitu lo pak..
    hadehh..

  11. Mau premium, premix, pertamax, terserah. Beli motor pakai uang sendiri, bayar pajak untuk negara, beli BBM yang tanpa membebani keuangan negara, toh motornya untuk kerja mengabdi buat negara. Kurang baik apa coba ane?

  12. gw tiap isi bensin selalu di spbu pertamina (31) karena disamping kantor, pas isi premium tetep aja tarikannya ga enak suara mesin jadi lebih berisik, isi pertamax langsung nyusss lebih irit juga.

  13. biasa to ngeles pemerintahe. ra penting banget kang.
    negoro dijajah wargane dewek.xixixixi…
    jal po wani pemerintah kei reti piro biaya produksi BBM secara transparan.

  14. Disinyalir akan byk wtf,cs1.cb150.cbr150.cbr250 yang rontok mesin y,kena tipu pertamimi. Belajar dulu sana ma petronas

  15. Ki piye to maksude?…lha klo premium setara pertamax wong sugih mending pake premium ( buat modus nih 😀 )
    Tapi embel2 premium di SPBU setara pertamax klo dipake jalan tetep beda rasanya buat motor yg kompresinya dah tinggi….

  16. nunut ngakak ae….yg nipu sapa…yg kena tipu sapa…..gak tau dech…..kalo begitu tulisan di tiap SPBU “Premium untuk Golongan Tidak Mampu” yo maksude opo….

  17. antara berita pertama dan kedua kok kayaknya ada yang janggal ya,yang satu ngomong 90 satunya lagi 92, sing bener sing endi????? ngapusi paling iki…..

  18. Jumat 26 April gara2 salah masuk pompa spbu, varioku terlanjur diisi premium pdhl biasanya pertamax, terasa setelah jalan beberapa saat terdengar suara mesin kasar dan ada knocking (suara tekanan/pukulan yg cukup keras) larinya loyo…ini fakta !

  19. Warna biru Pda Pertamax karena pewarna, tapi Birunya terlalu pekat, Pabrikan Ymh pernh Kmplain ini ke PERTAMINA,
    karena dtemukan kerak warna biru di pompa Bensin motor…

    mohon berbenah Pertamina !

  20. mending om pertamax ngikut test tuh premium daerah wonogiri-solo kira2 beneran gak yo???ap mgkn krn memang mau ada UU baru buat BBM ron88 skakmat & diganti BBM ron 90 dgn harga 9500 yak thun depan

  21. halo ikut nimbrung , kalo premium oktannya 90 , inilah yg menyebabkan pertamina kewalahan menyediakannya dan cenderung merugikan perusahaan ; beda jika yg dijual pertamina hanya oktan83 dan oktan94 keatas. Oktan 83 tetap dijual 6500 sedang oktan94 keatas dijual diatas keekonomiannya , dapat dipastikan pertamina untung , minimal impas. Silahkan hitung sendiri.

Tinggalkan Balasan ke vyzexBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.